Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian etika bisnis – prinsip manfaat macam macam nilai yang laku setiap hari

Pengertian etika bisnis – prinsip manfaat macam macam nilai yang laku setiap hari – Etika berasal kata Yunani, yaitu ethos yang bentuk jamaknya (ta etha) yang memiliki arti ‘adat istiadat’. Etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari perilaku moral dan immoral, membuat pertimbangan matang yang harus dilakukan oleh seseorang kepada orang lain/ kelompok tertentu.

Terdapat dua tujuan etika yaitu menilai perilaku manusiawi berstandar moral dan memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada kondisi tertentu.

Pengertian Etika Bisnis

Menurut Muslich (2009), etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal. Sedangkan Valazquez (2002) mengungkapkan bahwa etika bisnis merupakan studi khusus yang mengkaji tentang moral yang benar dan salah. Etika bisnis berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan institusi, dan perilaku bisnis.

Menurut Dalimunthe (2004), terdapat 11 hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis, yaitu:

  1. Pengendalian diri
  2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah goyah oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
  4. Menciptakan persaingan yang sehat
  5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
  6. Menghindari 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
  7. Berani menyatakan yang benar itu benar
  8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat/atas dan golongan pengusaha ke bawah
  9. Konsekuen dan konsisten dengan peraturan yang telah disepakati bersama
  10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati bersama
  11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif berupa peraturan perundang-undangan

Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis

Terdapat tiga aspek sudut pandang pokok dari bisnis menurut Bertens (2000), yaitu:

  1. Sudut pandang ekonomi

Dalam sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis. Artinya, dalam bisnis terdapat interaksi antara produsen atau perusahaan dengan pekerja serta antara produsen dengan produsen dalam sebuah oraganisasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencari keuntungan namun tidak bersifat sepihak. Oleh karena itu dalam kegiatan ekonomis perlu dilakukan interaksi yang melibatkan berbagai pihak.

  1. Sudut pandang etika, dalam menjalankan bisnis tidak dibenarkan mencari keuntungan dengan merugikan pihak lain. Semua kegiatan bisnis harus dilakukan dengan menghormati kepentingan dan hak orang lain.
  2. Sudut pandang hukum, kegiatan bisnis terikat dengan Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern.

Tahapan-Tahapan dalam Etika Bisnis

Terdapat tiga tahapan dalam etika bisnis seperti yang diambil dari buku Etika Bisinis Universitas Pancasila (2013), yaitu:

  1. Tahap makro

Pada tahap ini, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral sistem ekonomi secara total.

  1. Tahap meso

Pada tahap meso, etika bisnis mempelajari persoalan etika dalam organisasi, seperti perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi dan lain-lain.

  1. Tahap mikro

Pada tahap mikro, etika bisnis memusatkan perhatiannya pada persoalan individual yang berhubungan dengan aktifitas ekonomi/ bisnis, seperti tanggung jawab etis karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen serta pemasok dan investor.

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Secara umum, terdapat beberapa prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998) dalam Surajiyo (2016), yaitu:

  1. Prinsip otonomi

Seseorang yang sadar sepenuhnya akan kewajibannya dalam dunia bisnis adalah orang bisnis otonom. Bisa dikatakan bahwa orang bisnis otonom ini merupakan orang yang sadar akan tindakannya, bebas dalam melakukan tindakan namun tetap bertanggung jawab atas tindakannya.

  1. Prinsip kejujuran

Terdapat tiga cakupan kegiatan bisnis modern yang menyadari dan mengakui bahwa kejujuran  merupakan kunci keberhasilan. Pertama, kejujuran relevan dengan pemenuhan syarat-syarat dalam perjanjian dan kontrak. Kejujuran ini sangat menentukan relasi dan kelangsungan bisnis dari kedua belah pihak atau beberapa pihak yang bekerja sama. Kedua, kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa yang sebanding dengan mutu dan harga. Ketiga, kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

  1. Prinsip keadilan

Pada prinsip ini, setiap orang harus diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria rasional obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Lebih lanjut, prinsip keadilan ini menuntut agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.

  1. Prinsip saling menguntungkan

Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa agar menguntungkan semua pihak yang bekerja sama. Melalui prinsip ini, akomodasi hakikat dan tujuan bisnis dapat tercapai.

  1. Prinsip integritas moral

Prinsip ini menuntut untuk menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

Sumber:

Bertens, K. (2000). Pengantar Etika Bisnis, Edisi Keenam. Yogyakarta: Kanisius.

Dalimunthe, R. F. (2004). Etika Bisnis. E-USU Repository, Universitas Sumatera Utara. Diunduh dari http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha8.pdf, pada tanggal 11 Oktober 2018.

Muslich, Mohammad. (2004). Manajemen Keuangan Modern, Analisis Perencenaan dan Kebijakan. Jkarta: Bumi Aksara.

Surajiyo. (2016). Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dalam Perspektif Filosofia. Prociding Semiar Nasional INDOCOMPAC. Pp. 9-19. Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/170401-ID-prinsipprinsip-etika-bisnis-dalam-perspe.pdf, pada tanggal 11 Oktober 2018.

Tim Penyusun. (2016). Etika Bisnis. Diunduh dari http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1190211015138487302619November2013.pdf, pada tanggal 11 Oktober 2018.

Valazquez, M. G. (2005). Etika Bisnis, Konsep dan Kasus (Edisi 5). Terjemahan oleh Ana Purwaningsih, dkk. Yogyakarta: Penerbit Andi.

close