Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Novel adalah – Jenis jenis ciri ciri struktur contoh penjelasan risensi

Novel adalah – Jenis jenis ciri ciri struktur contoh penjelasan risensi- Apakah diantara kalian termasuk ke salah satu penggemar pembaca novel? Jenis novel apa yang kalian sukai? Ternyata ada banyak macam novel lho… Yuk kita simak artikel yang satu ini!

Untuk saat ini, novel masih menjadi salah satu karya sastra yang paling diminati di kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Sehingga sudah pasti kalau di luar sana juga tercipta semakin banyak jenis cerita novel yang beredar dalam masyarakat. Selain itu, sekarang ini juga sudah banyak orang yang mulai menggeluti profesi sebagai penulis novel. Bahkan tidak sedikit yang kemudian karya-karya novelnya menjadi best seller dan ditawarkan kesempatan untuk ditayangkan atau diceritakan kembali melalui media film. Jadi sebenarnya, apa sih novel itu dan apa saja jenis-jenis novel yang ada dalam sastra Indonesia?

Pengertian Novel

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra Bahasa Indonesia. Kata novel sendiri diadaptasi dari kata dalam bahasa Italia yaitu “novella” yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel tersebut didefinisikan sebagai sebuah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian kehidupan seseorang serta menonjolkan watak dari setiap pelaku yang berperan did alam ceritanya. Cerita yang dimuat dan digambarkan dalam novel biasanya berupa cerita rekayasa semata. Kehidupan sehari-hari pelaku utama novel selalu akan diceritakan bersamaan dengan orang-orang di sekitar pelaku utama tersebut dengan cara naratif.

Ciri-Ciri Novel

Setiap karya sastra di Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri yang berbeda, begitupun dengan sebuah novel. Berikut adalah ciri-ciri dari sebuah novel:

✓      Novel terdiri dari minimal 35.000 kata secara keseluruhan atau 100 halaman di dalam 1 novel.

✓      Terdapat lebih dari satu pelaku yang diceritakan di dalam sebuah novel.

✓      Terdapat lebih dari satu efek dan emosi yang ikut diceritakan di dalam novel.

✓      Novel mempunyai alur cerita yang kompleks untuk menceritakan pelaku-pelakunya.

✓      Terkadang muncul tema sampingan selain tema utama, seiring dengan banyaknya pelaku di dalam novel.

Jenis-Jenis Novel

Pada dasarnya novel terdiri dari berbagai macam jenis berdasarkan pada kelompoknya masing-masing. Novel kemudian dapat dibedakan berdasarkan genre, isi dan tokohnya, serta kebenaran ceritanya. Berikut adalah uraian dari masing-masing jenis novel yang ada di sastra Bahasa Indonesia:

1)      Novel Berdasarkan Genre

Novel berdasarkan genre atau jenis ceritanya ini dapat dibagi kembali menjadi 5 jenis yaitu:

a)    Novel Romantis, adalah novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan. Contoh dari novel romantic ini adalah Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih.

b)   Novel Misteri, merupakan novel yang menceritakan kisah-kisah misteri dan menimbulkan rasa penasaran pembaca karena penuh dengan teka teki. Contoh dari novel misteri ini adalah Sherlock Holmes.

c)    Novel Komedi, adalah novel yang memuat unsur-unsur humor sehingga membuat para pembaca terhibur. Contoh dari novel komedi ini adalah Kambing Jantan.

d)   Novel Horor, adalah sebuah novel yang memberikan efek menegangkan bagi pembaca. Pastinya, cerita yang disajikan dalam novel ini merupakan cerita seram, bisa saja berupa hal mistis atau gaib. Contoh dari novel horror ini adalah Bangku Kosong, Danur.

e)   Novel Inspiratif, merupakan novel yang berisikan kisah-kisah inspiratif yang biasa digambarkan dari pelakunya. Jenis novel ini difokuskan untuk memberikan pesan moral atau membangkitkan motivasi para pembaca. Contoh dari novel inspiratif ini adalah Laskar Pelangi.

 

2)      Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya

Apabila berdasarkan dari isi novel dan tokoh yang diceritakan, novel dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu:

a)      Novel Teenlit, merupakan novel yang ditujukan untuk para remaja. Sehingga segala yang diceritakan dalam novel jenis inipun juga disesuaikan dengan karakter dan tumbuh kembang remaja, yang mana biasanya topik yang dipilih untuk diceritakan di jenis novel ini adalah tentang cinta dan persahabatan. Contoh dari novel teenlit ini adalah Dealova, Paris I’m in Love.

b)      Novel Chicklit, adalah novel yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novel teenlit itu sendiri, yakni lebih kepada kehidupan wanita muda yang sudah bertumbuh dari masa remajanya. Sehingga jenis novel chicklit ini menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan yang dihadapi. Contoh dari novel chicklit ini adalah Testpack, Miss Jutek, Klub Santap Malam Rahasia.

c)       Novel Songlit, biasanya novel ini dibuat dari sebuah lagu. Alur ceritanya pun dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna mendalam di saat itu. Contoh dari novel songlit ini adalah Sebelum Cahaya, Lelaki Buaya Darat.

d)      Novel Dewasa, adalah jenis novel yang diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal ini tidak didistribusikan ke pembaca yang belum dewasa karena isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur sensualitas orang-dewasa. Contoh dari novel dewasa ini adalah Saman dan Larung.

 

3)      Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita

Berdasarkan kebenaran ceritanya, novel dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a)      Novel Fiksi, adalah jenis novel yang bercerita tentang hal fiktif atau khayalan semata, dan tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Kefiktifan atau cerita khayalan tersebut juga termasuk dengan tokoh, alur, dan latar yang digunakan dalam novel saja. Contoh dari novel fiksi ini adalah Harry Potter.

b)      Novel Non Fiksi, merupakan jenis novel yang bercerita tentang kejadian nyata. Biasanya jenis novel ini merupakan kisah atau pengalaman seseorang baik pengalaman penulis atau pengalaman tokoh yang diceritakan kembali karena dapat menginspirasi pembaca. Contoh dari novel non fiksi ini adalah Laskar Pelangi.

 

Unsur Unsur Novel

Sebuah novel dituliskan berdasarkan beberapa unsur yang saling melengkapi satu sama lain. Berikut adalah unsur-unsur dalam sebuah novel tersebut, yaitu:

1)      Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan pada dasarnya adalah dua hal yang berbeda. Tokoh ini adalah pelaku dalam cerita. Sedangkan penokohan merupakan watak dari tokoh dalam cerita. Tokoh inilah yang kemudian menjadi media pembawa pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh penulis di dalam novel. Dalam sebuah cerita, ada beberapa pembagian tokoh itu sendiri, yaitu tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis. Karakter tokoh dalam cerita itu sendiri dapat digambarkan melalui tingkah laku, ucapan dalam dialog, bentuk fisik, pikiran dalam hati, tanggapan tokoh lain, atau justru melalui penjelasan secara langsung.

 

2)      Latar, dimana merupakan sebuah tempat terjadinya peristiwa yang ada dalam cerita/ novel.

 

3)      Tema, merupakan uncur yang terkadang menjadi penting bagi sebagian orang. Karena tema tentu akan menjadi makna pokok dalam cerita atau novel yang kita baca.

 

4)      Alur

Alur disini merupakan sebuah urutan peristiwa dalam cerita atau novel. Dimana di dalam sebuah cerita, dikenal alur maju dan juga alur mundur. Unsur penting yang ada dalam alur itu sendiri adalah peristiwa, konflik, dan klimaks. Secara umum, tahapan alur dalam sebuah cerita atau novel selalu dimulai dari perkenalan tokoh, kemudian dilanjutkan dengan penampilan masalah atau pengenalan mulai munculnya sebuah konflik, lalu klimaks atau puncak dari ketegangan masalah, anti klimaks, dan yang terakhir penyelesaian masalah.

 

5)      Sudut Pandang

Sudut pandang dalam sebuah cerita di dalam novel tentunya merupakan cara pengarang untuk bercerita. Dalam bercerita di dalam sebuah karya novel, pengarang dapat berkedudukan sebagai orang I atau orang III. Ketika pengarang mengambil sudut pandang orang I, maka ia bisa menjadi tokoh utama atau hanya sebagai pengamat tokoh tersebut. Melainkan, apabila pengarang mengambil sudut pandang orang III, maka ia dapat menjadi orang III serba atau orang III terarah.

 

6)      Amanat

Amanat disini adalah sebuah pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembaca novelnya. Amanat ini dapat disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung. Jika amanat disampaikan secara langsung oleh penulis novel, biasanya akan berupa tulisan. Sedangkan jika disampaikan secara tidak langsung, biasanya melalui dialog antar tokoh yang dipaparkan di dalam novel tersebut.

close