Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian konsep menurut para ahli dan penerapannya

Pengertian konsep menurut para ahli dan penerapannya

Apa itu konsep?


Pertanyaan itu mungkin pernah kita lontarkan. Mungkin juga kita pernah mengetik kalimat itu sebagai kata kunci untuk penelusuran di dunia maya. Oleh karenanya, marilah kita ulas pengertian mengenai konsep secara lebih mendalam.

Konsep berasal dari Bahasa Latin Conceptum yang artinya sesuatu yang bisa dipahami. Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum dari sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena yang terjadi. Konsep disebut abstrak karena tidak memperhatikan perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah semua identik, dan bersifat universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata.

Berikut pengertian konsep menurut beberapa ahli:

Soedjadi (2000)
Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sesuatu yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

Singarimbun (2006)
Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial secara abstrak.

Woodruff
Menurut Woodruff konsep diartikan sebagai:

  1. sebuah gagasan yang relatif sempurna dan bermakna;

  2. pengertian terhadap suatu objek;

  3. produk subjektif yang berasal dari pengertian seseorang terhadap suatu objek melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek tersebut).


Davis & Cosenza (1993)
Konsep diartikan sebagai sejumlah pengertian yang dikaitkan dengan peristiwa objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata lain, konsep adalah pendapat abstrak yang dihasilkan dari tindakan menggeneralisasi fakta tertentu.

Rakhmat (1999)
Konsep adalah abstraksi yang terbentuk akibat penggeneralisasian hal-hal khusus.

Bahri (2008)
Konsep merupakan satuan arti yang mewakili objek-objek yang mempunyai kesamaan ciri-ciri.

Aristoteles
Dalam bukunya yang berjudul The Classical Theory of Concepts, Aristoteles mendefinisikan konsep sebagai susunan utama dari pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.

Umar (2004)
Pengertian konsep adalah kumpulan teori yang berhubungan dengan suatu objek.  Konsep terbentuk melalui pengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Terdapat beberapa pengertian konsep menurut KBBI:

  • rancangan atau buram surat;

  • ide yang diabstrakkan dari peristiwa konkret;

  • gambaran mental objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan manusia untuk memahami hal-hal lain.


Konsep memiliki beberapa fungsi yang meliputi:



  1. Fungsi kognitif, yaitu mengorganisasi proses observasi dan menata hasil yang diperoleh.

  2. Fungsi evaluatif, yaitu mengevaluasi semua hal yang telah dipersepsikan.

  3. Fungsi operasional, yaitu mengendalikan serta mengarahkan perilaku individu.

  4. Fungsi komunikasi, yaitu dapat digunakan untuk berkomunikasi.


Konsep juga memiliki beberapa ciri, yaitu:



  1. Bersifat abstrak dan merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa, atau kegiatan.

  2. Merupakan kumpulan benda yang memiliki karakteristik dan kualitas secara umum.

  3. Bersifat personal, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan paham antara seseorang dengan yang lain.

  4. Diperoleh melalui pengalaman dan proses pembelajaran.


 

Empat unsur dalam konsep:


Nama
Konsep diwakili kata tunggal yang merepresentasikan ide atau gagasan.

Contoh: rumah mewakili bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal.

Contoh positif dan negatif
Digunakan untuk membuat analisa dan perbandingan mengenai contoh-contoh positif atau negatif serta karakteristiknya.

Karakteristik pokok
Digunakan untuk menentukan apakah suatu contoh masuk dalam kategori konsep atau bukan konsep.

Rentang karakteristik
Sebuah konsep selalu berhubungan dengan konsep-konsep lain dan memiliki rentang karakteristik yang membatasi konsep.

Ada 3 hal yang berkaitan dengan rentangan karakteristik:

Superordinat (konsep yang berhubungan dengan konsep yang lebih luas).
Contoh: konsep tempat tinggal merupakan konsep superordinat dari rumah.

Koordinat (konsep yang setara dan saling berhubungan satu sama lain).
Contoh: rumah kontrakan setara dengan konsep rumah dinas.

Subordinat (bagian kecil dari suatu konsep). Subordinat berkebalikan dengan Superordinat.
Contoh: konsep rumah adalah subordinat dari konsep tempat tinggal.

Pembagian Konsep


Secara umum, konsep dibagi menjadi 3 jenis yaitu: konsep menurut konotasi, konsep menurut denotasi, dan konsep menurut cara menerangkan sesuatu atau predikabel.

1. Konsep menurut konotasi

Menurut konotasinya, konsep dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu konsep konkret dan konsep abstrak.

Konsep konkret adalah konsep yang berhubungan dengan benda konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia, seperti meja, kursi, sendok, mobil.
Konsep abstrak adalah konsep yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia, seperti kebahagiaan, sikap, kecantikan, IQ.

2. Konsep menurut denotasi

Menurut denotasinya, konsep dapat dibagi lagi menjadi konsep umum dan konsep khusus.

Konsep umum adalah konsep yang mencakup semua hal yang diliputinya. Konsep ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu: universal (konsep umum yang tidak terbatas ruang dan waktu, misal manusia, bangsa, mahasiswa) dan kolektif (konsep umum yang hanya berlaku bagi kelompok tertentu, misal rakyat Indonesia, mahasiswa UGM).
Konsep khusus adalah konsep yang hanya mencakup sebagian hal. Konsep ini terbagi menjadi konsep partikular (konsep khusus yang menunjuk pada sebagian hal dengan jumlah yang tidak tertentu dari suatu keseluruhan, seperti sebagian manusia, sebagian mahasiswa) dan konsep singular (konsep khusus yang menunjuk pada suatu hal yang hanya terdiri dari 1 anggota, seperti Presiden pertama RI).

3. Konsep menurut predikabel

Yang dimaksud dengan predikabel adalah cara menerangkan sesuatu yang dikaitkan dengan pengungkatan relasi yang berbentuk predikat sebagai penjelasan dari suatu subjek dalam bentuk pernyataan. Menurut predikabelnya, konsep dibagi menjadi 5 jenis, antara lain: genus (jenis), spesies, diferensia (sifat pembeda), proprium (sifat khusus), dan aksidensia (sifat kebetulan).

  1. Genus (konsep membawahi spesies). Eksistensi genus meliputi semua jenis dan golongan konsep yang ada di bawahnya.

  2. Spesies (konsep yang lebih rendah dibanding genus). Eksistensi spesies hanya mengacu pada hakikat bahwa sesuatu itu ada, misal manusia, hewan, tumbuhan.

  3. Diferensia (ciri pembeda dari sebuah konsep yang membedakan satu spesies dengan lainnya, misal: berakal budi adalah sifat pembeda manusia, panas adalah sifat pembeda api). Diferensia dapat digolongkan menjadi diferensia generik (konsep yang menjadikan genus yang lebih tinggi menjadi lebih rendah, misal tubuh berjiwa, organisme berperasa) dan diferensia spesifika (konsep yang menjadikan genus terdekat menjadi spesies, misal: hewan melata, hewan berkaki 2).

  4. Proprium (sifat khusus yang merupakan lanjutan dari sifat diferensia; sebuah konsep yang apabila diabaikan dapat menimbulkan kerancuan). Proprium dibedakan lagi menjadi propium generik (sifat khusus konsep yang berakar dalam genus, misal sifat dapat mati pada makhluk hidup) dan proprium spesifik (sifat khusus konsep yang berakar dalam spesies, misal: semua manusia dapat tertawa, dapat belajar).

  5. Aksidens (sifat kebetulan yang berperan sebagai predikat yang tidak berkaitan dengan hakikat sesuatu sehingga tidak dimiliki oleh semua golongan, misal: rambut ikal, kulit putih). Aksidens juga dapat dibedakan menjadi aksidens predikamental (sifat kebetulan yang melekat pada subjek, misal sifat terpelajar) dan aksidens predikabel (sifat kebetulan yang menyertai cara menyatakan sesuatu tapi tidak mutlak, misal persegi untuk bangunan, rambut lurus untuk manusia).


Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu konsep. Semoga bermanfaat.
close