Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan fungsi pemberdayaan masyarakat - tujuan dan contoh

Pengertian dan fungsi pemberdayaan masyarakat


Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat setiap daerahnya. Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu yang bersenyawa di dalam masyarakat tersebut dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif-alternatif baru dalam pembangunan masyarakat.

Sumber lain juga mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat juga dapat dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan, dimana pemberdayaan tersebut dalam hal ini diartikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok-kelompok yang dirasa lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang masih mengalami masalah kemiskinan.

Sebagai tujuan dari pemberdayaan masyarakat ini sendiri, yakni untuk menuju pada keadaan yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri baik yang bersifat secara fisik, ekonomi maupun sosial seperti kepercayaan diri, menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

Ahli lain juga berpendapat bahwa pemberdayaan masyarakat ini merupakan sebuah upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan dengan upaya seperti,

  1. Enabling, yaitu upaya untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Titik tolaknya merupakan sebuah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan ini merupakan sebuah upaya untuk membangun daya itu dengan cara mendorong (encourage), memotivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

  2. Empowering, yaitu merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. Upaya perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata seperti penyediaan berbagai masukan (input) serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang dapat membuat masyarakat menjadi makin berdayaan.

  3. Protecting, yaitu sebuah upaya untuk melindungi kepentingan dengan mengembangkan sistem perlindungan bagi masyarakat yang menjadi subjek pengembangan. Dalam proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurang berdayaan dalam menghadapi yang kuat. Melindungi dalam hal ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.


Tujuan pemberdayaan masyarakat


Terdapat enam tujuan dari pemberdayaan masyarakat, diantaranya yaitu:

  1. Adanya perbaikan kelembagaan (better institution). Dengan adanya perbaikan kegiatan/ tindakan yang dilakukan, maka diharapkan akan memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemitraan usaha.

  2. Adanya perbaikan usaha (better business). Perbaikan usaha ini juga termasuk didalamnya adalah sebuah perbaikan ocialkan (semangat belajar), perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.

  3. Adanya perbaikan pendapatan (better income). Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.

  4. Adanya perbaikan lingkungan (better environment). Perbaikan lingkungan ini diharapkan sejajar dengan perbaikan pendapatan, dimana dengan adanya perbaikan pendapatan, maka diharapkan dapat memperbaiki lingkungan (fisik dan ocial), karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

  5. Adanya perbaikan kehidupan (better living). Perbaikan kehidupan disini dimaksudkan membaiknya tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, sehingga diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.

  6. Adanya perbaikan masyarakat (better community). Perbaikan masyarakat yang dimaksud disini adalah terciptanya kehidupan yang lebih baik, yang didukung oleh lingkungan (fisik dan ocial) yang lebih baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.


Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat


Berikut adalah empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan, yaitu:

  1. Prinsip kesetaraan, dimana menjadi sebuah prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat. Prinsip kesejahteraan yang dimaksud disini yaitu adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun di dalamnya adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing diharapkan dapat saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.

  2. Prinsip partisipasi, dimana program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut juga diperlukan waktu dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.

  3. Prinsip keswadayaan atau kemandirian, dimana prinsip keswadayaan lebih ke nilai-nilai menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini kemudian tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan, melainkan sebagai subjek yang memiliki kemampuan sedikit. Mereka juga memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan, serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaan yang sudah ada.

  4. Prinsip berkelanjutan, pada dasarnya program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tetapi perlahan lahan, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.


Strategi Pemberdayaan Masyarakat


Terdapat tiga strategi utama pemberdayaan masyarakat di dalam praktik perubahan sosial, yaitu:

  1. Strategi tradisional, merupakan strategi yang menyarankan agar masyarakat mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata lain, disini semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak.

  2. Strategi direct-action, dimana strategi ini membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi. Pada strategi ini, ada pihak yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan pihak lainnya.

  3. Strategi transformative yang menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri sendiri.


Tahapan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat memiliki 7 tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan harus dilakukan, yaitu:

  1. Tahap Persiapan, pada tahapan ini pada dasarnya terdapat dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu penyimpanan petugas atau tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker, dan kedua adalah penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif.

  2. Tahapan pengkajian (assessment), yang mana pada tahapan ini merupakan sebuah proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dan juga sumber daya lain yang dimiliki klien.

  3. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, dimana pada tahapan ini petugas sebagai agen perubahan (exchange agent) secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat dan mampu memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan.

  4. Tahap pemfomalisasi rencana aksi, pada tahapan ini lebih tepatnya agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu, petugas juga berperan untuk membantu memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.

  5. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan, yang mana merupakan upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Dalam hal ini, kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik melenceng saat di lapangan.

  6. Tahap evaluasi, yang merupakan sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan adanya keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

  7. Tahap terminasi, dalam hal ini merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.

close