Pantun Anak dan Contoh | Berisi nasehat baik perlu diketahui orang tua
Pantun Anak dan Contohnya - Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Tiap bait dalam pantun terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri dari sampiran dan isi. Kata pantun berasal dari kata panuntun yang berarti penuntun. Dengan kata lain, kehadiran pantun dapat dijadikan penuntun hidup bagi orang yang membaca atau mendengarnya. Pantun dapat berupa nasihat dan imbauan.
Pantun bukan hanya untuk orang dewasa karena pantun juga bisa digunakan menyampaikan nasihat atau imbauan untuk anak-anak. Pantun anak adalah salah satu jenis pantun yang ditulis dengan tema khusus, yaitu anak-anak. Biasanya dalam pantun anak-anak menggambarkan tentang pertemanan atau persahabatan, kesetiakawanan, nasehat kepada sesama teman, kegembiraan, semangat, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pantun anak digunakan untuk mengakrabkan pantun dengan anak sekaligus memberikan didikan moral.
Adapun ciri-ciri yang harus ada dalam sebuah pantun adalah sebagai berikut:
Ciri khusus dari pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris. Barisan kata-kata pada pantun disebut juga dengan larik.
Umumnya pantun terdiri atas 8-12 suku kata pada setiap baris atau larik. Hal ini mulanya karena pantun tidak dituliskan akan tetapi disampaikan secara lisan, sehingga pantun dibuat sesingkat mungkin.
Keunikan lain dari pantun yaitu memiliki sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua pada pantun disebut sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi.
Rima atau sajak merupakan kesamaan bunyi yang terdapat dalam pantun. Rima dalam suatu pantun biasanya adalah a-b-a-b.
Berikut beberapa contoh pantun anak-anak yang dapat kalian gunakan sebagai contoh dalam membuat pantun anak-anak:
Matahari terbit di pagi hari
Ditambah riang burung bersahutan
Mari kawan bersenang hati
Hilangkan resah dengan senyuman
Beli baju di pasar minggu
Tak lupa juga beli celana
Jangan bosan menuntut ilmu
Agar kelak jadi orang berguna
Pohon manga pohon kenari
Tumbuh kokoh di tepian lereng
Hati riang menari-nari
Tatkala menang lomba kelereng
Nyanyian indah bernada oktaf
Diputar di hari menyenangkan
Bila salah minta maaf
Bila benar memaafkan
Lihat langit di bibir pantai
Langit merona bukan membara
Masa muda jangan banyak bersantai
Kelak renta hidup sejahtera
Rumah gubuk berwarna coklat
Berdiri tegak tanpa tangga
Jangan pernah tinggalkan sholat
Kalau adik ingin masuk surga
Buah mangga buah sukun
Jatuh ke tanah perlu dibasuh
Hidup berkawan haruslah rukun
Kalau tak mau banyak musuh
Semangat jiwa mulai membara
Mengayuh sepeda pergi berpetualang
Hati siapa tak gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Mandi di sungai bersama kerbau
Kerbau mandi aku pun juga
Jika dikau sayang temanmu
Temanmu pun sayang kamu juga
Kain merah lemas karena basah
Bila kering tak mudah lecek
Jangan marah karena kalah
Karena yang menang tak boleh mengejek
Melihat diri kearah kaca
Memadu baju agar serasi
Luangkan waktu untuk membaca
Jika mau berbprestasi
Beberapa pantun diatas adalah contoh pantun anak-anak dengan berbagai tema. Kalian bisa membuat sendiri kreasi pantun berdasarkan pengalaman kalian sendiri atau orang lain. Kalian juga bisa menggunakan imajinasi dan kreativitas kalian untuk membuat pantun anak-anak. Yang perlu kalian ingat adalah perhatikan hal-hal apa saja yang perlu ada dalam sebuah pentun sebelum kalian membuatnya. Selamat mencoba!
Pantun bukan hanya untuk orang dewasa karena pantun juga bisa digunakan menyampaikan nasihat atau imbauan untuk anak-anak. Pantun anak adalah salah satu jenis pantun yang ditulis dengan tema khusus, yaitu anak-anak. Biasanya dalam pantun anak-anak menggambarkan tentang pertemanan atau persahabatan, kesetiakawanan, nasehat kepada sesama teman, kegembiraan, semangat, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pantun anak digunakan untuk mengakrabkan pantun dengan anak sekaligus memberikan didikan moral.
Adapun ciri-ciri yang harus ada dalam sebuah pantun adalah sebagai berikut:
- Tiap bait terdiri atas empat baris
Ciri khusus dari pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris. Barisan kata-kata pada pantun disebut juga dengan larik.
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
Umumnya pantun terdiri atas 8-12 suku kata pada setiap baris atau larik. Hal ini mulanya karena pantun tidak dituliskan akan tetapi disampaikan secara lisan, sehingga pantun dibuat sesingkat mungkin.
- Memiliki sampiran dan isi
Keunikan lain dari pantun yaitu memiliki sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua pada pantun disebut sampiran. Sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi.
- Berima a-b-a-b
Rima atau sajak merupakan kesamaan bunyi yang terdapat dalam pantun. Rima dalam suatu pantun biasanya adalah a-b-a-b.
Berikut beberapa contoh pantun anak-anak yang dapat kalian gunakan sebagai contoh dalam membuat pantun anak-anak:
Matahari terbit di pagi hari
Ditambah riang burung bersahutan
Mari kawan bersenang hati
Hilangkan resah dengan senyuman
Beli baju di pasar minggu
Tak lupa juga beli celana
Jangan bosan menuntut ilmu
Agar kelak jadi orang berguna
Pohon manga pohon kenari
Tumbuh kokoh di tepian lereng
Hati riang menari-nari
Tatkala menang lomba kelereng
Nyanyian indah bernada oktaf
Diputar di hari menyenangkan
Bila salah minta maaf
Bila benar memaafkan
Lihat langit di bibir pantai
Langit merona bukan membara
Masa muda jangan banyak bersantai
Kelak renta hidup sejahtera
Rumah gubuk berwarna coklat
Berdiri tegak tanpa tangga
Jangan pernah tinggalkan sholat
Kalau adik ingin masuk surga
Buah mangga buah sukun
Jatuh ke tanah perlu dibasuh
Hidup berkawan haruslah rukun
Kalau tak mau banyak musuh
Semangat jiwa mulai membara
Mengayuh sepeda pergi berpetualang
Hati siapa tak gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Mandi di sungai bersama kerbau
Kerbau mandi aku pun juga
Jika dikau sayang temanmu
Temanmu pun sayang kamu juga
Kain merah lemas karena basah
Bila kering tak mudah lecek
Jangan marah karena kalah
Karena yang menang tak boleh mengejek
Melihat diri kearah kaca
Memadu baju agar serasi
Luangkan waktu untuk membaca
Jika mau berbprestasi
Beberapa pantun diatas adalah contoh pantun anak-anak dengan berbagai tema. Kalian bisa membuat sendiri kreasi pantun berdasarkan pengalaman kalian sendiri atau orang lain. Kalian juga bisa menggunakan imajinasi dan kreativitas kalian untuk membuat pantun anak-anak. Yang perlu kalian ingat adalah perhatikan hal-hal apa saja yang perlu ada dalam sebuah pentun sebelum kalian membuatnya. Selamat mencoba!