Inilah Perbedaan Serta Pengertian Qada dan Qadar
Perbedaan Serta Pengertian Qada dan Qadar - Percaya akan qada dan qadar merupakan salah satu dari enam rukun Islam. Seorang muslim harus selalu meyakini dan meyakini tentang qada dan qadar. Tentang qada dan qadar diyakini sebagai ketentuan dan takdir dari Allah SWT. Berikut penjelasan lengkap mengenai qada dan qadar mulai dari pengertian hingga perbedaan diantara keduanya.
Pengertian Qada dan Qadar
Pengertian dari qada dan qadar sendiri dibagi menjadi dua pengertian yaitu pengertian berdasarkan bahasa dan pengertian berdasarkan istilah.
- Pengertian berdasarkan bahasa
Qada dan qadar memiliki acuan yang sama yaitu tentang takdir Allah namun berbeda makna dan juga pelafalannya. Qada dan qadar berada di didalam satu kalimat rukun Islam namun memiliki arti yang berbeda didalam bahasa. Qada merupakan hukum, ketetapan, perintah, pemberitahuan, penciptaan dan kehendak. Banyak ulama menyatakan dan mengartikan qada sebagai sebuah takdir atau ketetapan yang memang sudah terjadi.
Sedangkan qadar menurut pengertian bahasa merupakan kepastian, ukuran, dan peraturan. Banyak ulama juga mengartikan qadar sebagai sebuah takdir atau ketetapan yang belum pernah terjadi.
- Pengertian berdasarkan istilah
Berdasarkan pengertian istilah qada berarti sebagai ketepatan Allah yang sudah ada sejak zaman azali atau zaman tanpa awal ketetapan Allah meliputi semua hal yang berhubungan dengan seluruh makhluk hidup dan segala ciptaan-Nya. Hal ini berarti bahwa qada mencakup segala hal dalam aspek hidup manusia.
Sedangkan untuk qadar menurut istilah yaitu perwujudan dari ketentuan qada Allah yang meliputi segala ciptaan-Nya yang sudah ada sejak zaman azali. Qadar juga dikatakan sebagai takdir dari Allah SWT.
Perbedaan antara Qada dan Qadar
Perbedaan dari qada dan qadar dapat dilihat dari beberapa segi diantaranya :
- Perbedaan menurut bahasa
Qada memiliki arti hukum, ketetapan, perintah, pemberitahuan, penciptaan dan kehendak
Sedangkan qadar memiliki arti kepastian, ukuran, dan peraturan
- Perbedaan menurut istilah
Qada memiliki arti ketetapan Allah yang sudah ada sejak zaman azali
Sedangkan qadar memiliki arti perwujudan dari ketentuan qada Allah yang meliputi segala ciptaan-Nya yang sudah ada sejak zaman azali.
- Perbedaan menurut perubahannya
Qada merupakan ketentuan yang masih bisa diubah
Sedangkan qadar merupakan ketentuan yang tidak bisa diubah
Beriman dan percaya kepada qada dan qadar artinya meyakini ketentuan dan takdir dari Allah SWT. Takdir dan ketentuan Allah bersifat menyeluruh atau berlaku untuk seluruh makhluk ciptaan-Nya. Manusia harus selalu meyakini bahwa segala sesuatu di dunia sudah merupakan ketentuan dari Allah SWT dan menjadi bukti kebesaran-Nya. Beriman kepada qada dan qadar ditulis di dalam bacaan kitab suci Al Qur’an tepatnya terdapat pada Qur’an Surah Ar-rad ayat 11 yang berbunyi : “ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Qadar merupakan takdir Allah SWT yang tidak dapat diubah atau diganggu gugat dimana jika Allah sudah menghendaki maka manusia atau makhluk lainnya tidak akan bisa menghindari. Contoh yang nyata tentang itu adalah kematian. Manusia tidak akan bisa terhindar dari kematian dan Allah sendiri sudah mengatur kapan manusia akan mati dan manusia tidak akan bisa menolak bahkan menghindari hal tersebut. Kematian manusia sudah di tulis dan dikehendaki oleh Allah di dalam kitab Lauhul Mahfuz dimana tidak seorang pun mengetahui isi dari kitab tersebut kecuali Allah SWT. Kematian manusia sudah ditakdirkan oleh Allah sendiri dan manusia tidak mengetahui kapan akan dipanggil dan dengan cara seperti apa manusia itu meninggal karena sesungguhnya jika manusia menderita suatu penyakit jika Allah sudah menghendaki bahwa manusia akan meninggal dengan penyakit tersebut itu berarti manusia harus meninggal dengan penyakit tersebut walaupun sudah mencoba berbagai pengobatan atau apapun jika sudah menjadi kehendak Sang Ilahi maka manusia harus selalu menerimanya.
Untuk qada sendiri merupakan ketentuan dan takdir Allah yang masih bisa diubah artinya jika manusia bertawakal, berikhtiar, berusaha dan giat maka takdir manusia bisa diubah. Sebagai contohnya yaitu ketika seseorang ingin sukses dunia dan akhirat maka ia harus rajin sembahyang, rajin berikhtiar, selalu melakukan hal yang baik dan selalu berusaha dengan keras. Contoh lainnya yaitu rejeki dimana manusia dapat mengubah dan menentukan hidupnya untuk menambah rejeki. Rejeki tidak datang secara gratis melainkan harus adanya niatan dan usaha dalam mencari rezeki. Seseorang yang hanya berdiam diri tanpa melakukan usaha tidak akan mendapatkan rezeki yang berlimpah kecuali Allah sendiri yang menghendaki tersebut. Dalam hal merubah takdir, manusia harus melakukan hal-hal berikut agar senantiasa dalam izin dan kehendak Allah yang dimana ketika manusia memohon sesuatu maka Allah akan mengabulkannya.
- Ikhtiar
Ikhtiar merupakan suatu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan spiritual, kesehatan, materi dan kebutuhan lainnya dalam hidup. Seseorang harus selalu berikhtiar setiap harinya agar selalu bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh Allah. Jika seseorang mengalami kegagalan maka hendaknya selalu tetap bersabar dan bersyukur agar terhindar dari hal-hal yang kurang baik. Berikhtiar memberikan tujuan dan kedamaian hidup yang lebih pasti dan ikhtiar juga harus dilakukan dengan sepenuh hati, ikhlas. Seseorang yang selalu berikhtiar maka setiap jalan kehidupannya akan dimudahkan dan selalu mendapat ridho dari Allah SWT.
- Tawakal
Bertawakal artinya menyerahkan atau berserah diri kepada Allah. Arti dari berpasrah adalah yakin kepada apa yang akan diberikan oleh Allah SWT. Disaat seseorang sedang terkena musibah ataupun cobaan hendaknya selalu bertawakal berserah diri kepada Allah dan selalu yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi umatnya jika umatnya selalu bertawakal dan menyembah kepada-Nya. Berserah diri bukan berarti hanya pasrah tanpa melakukan apapun, bertawakal juga harus diiringi dengan doa dan usaha karena tanpa doa dan usaha berpasrah bukan berarti bertawakal.
- Menyeimbangkan Doa dan Usaha
Manusia sebenarnya harus selalu berusaha dalam segala hal agar semua yang diimpikan dan dicita-citakan dapat terwujud. Dalam menempuh hidup manusia harus menyeimbangkan antara doa dan usaha karena sejatinya sesuatu tidak akan datang atau terjadi jika manusia tidak melakukan doa dan usaha. Allah akan memberikan rezeki atau hal lainnya kepada manusia jika manusia tersebut selalu menyeimbangkan antara doa dan usaha disertai dengan sifat yang giat. Sebagai contoh manusia ingin mendapatkan rezeki lebih namun hanya berdoa tanpa melakukan apapun maka rezeki itu tidak akan pernah datang. Dalam kehidupan hendaknya manusia selain berserah diri kepada Allah harus selalu menyeimbangkan antara sembahyang dan usaha mereka agar hidupnya diselimuti rasa nyaman, damai didunia dan insyaAllah akhirat.
Itulah penjelasan mengenai qada dan qadar dari mulai penjelasan hingga perbedaan. Semoga penjelasan diatas bermanfaat dan menambah wawasan.