Cara Menghitung Weton Jodoh cocok buat yang mau nikah
Cara Menghitung Weton Jodoh - Menghitung weton jodoh merupakan budaya Jawa yang dimana menentukan jodoh dengan cara hitungan. Hitungan dari budaya Jawa ini terdiri dari delapan ( 8 ) kategori yaitu
Pegat jika diartikan di dalam bahasa Indonesia berarti pisah atau bercerai. Jika seseorang masuk dalam kategori hitungan pegat maka diramalkan perjodohannya akan menemui banyak hambatan atau masalah. Masalah yang bisa terjadi antara lain seperti masalah ekonomi, masalah perselingkuhan, dan masalah-masalah lain yang dapat menyebabkan suatu keretakan atau perceraian.
Jika seseorang berada dalam kategori ratu maka diramalkan sangat berjodoh dan dihormati oleh orang lain. Bisa dikatakan orang lain akan iri melihat pasangan di dalam kategori ratu.
Pasangan yang berada dalam kategori ini dikatakan sangat cocok, menerima kekurangan dan juga kelebihan masing-masing. Kehidupan rumahtangga pasangan dalam kategori ini akan awet hingga tua.
Di dalam bahasa Indonesia topo berarti bertapa yang artinya seseorang yang berada di kategori ini perjodohannya akan menemui kesusahan di awal namun bahagia pada akhirnya. Pada awalnya pasangan dalam kategori ini akan menemui banyak hambatan dan masalah seperti masalah ekonomi dan lain-lain namun pada akhirnya setelah melewati masa itu mereka akan bahagia dan perjodohannya semakin kuat. Istilah ini juga diambil dari filosofi orang yang sedang bertapa dengan artian orang yang sedang bertapa akan menemui banyak sekali masalah namun ketika sudah melewati masa itu akan mendapatkan kebahagiaan.
Seseorang yang masuk dalam kategori ini maka perjodohannya akan lancar dalam hal rezeki. Pasangan dalam kategori ini tidak pernah merasa kesusahan dan selaku berbahagia.
Di dalam bahasa Indonesia padu diartikan sebagai cekcok atau sering bertengkar adu mulut. Seseorang yang masuk dalam kategori ini diramalkan perjodohannya akan sering mengalami pertengkaran yang disebabkan oleh banyak hal namun pertengkarannya tidak sampai kepada sebuah perceraian.
Sujanan bisa diartikan sebagai perselingkuhan yang artinya seseorang yang berada dalam kategori ini diramalkan akan saling bertengkar satu sama lain dengan masalah utama yaitu tentang perselingkuhan entah salah satunya atau bisa dua-duanya.
Seseorang yang berada dalam kategori nomor 8 ini atau pesthi diramalkan kehidupan perjodohan atau rumah tangganya akan awet hingga tua walaupun terjadi banyak masalah tetap tidak akan pisah atau bercerai dan justru akan bertambah harmonis.
Itulah hitungan di dalam budaya Jawa yang terdiri dari 8 kategori dan berikut adalah penjelasan mengenai perhitungan Jawa tentang hari dan juga pasaran.
Perhitungannya sebagai berikut :
Didalam budaya Jawa setiap hari memiliki hitungan tersendiri dan setiap hari memiliki satu pasaran. Berikut penjelasan mengenai hari dan pasaran.
Selain adanya hari-hari dalam budaya juga mengenal istilah pasaran. Terdapat 6 pasaran di dalam budaya Jawa antara lain yaitu : pahing, pon, wage, kliwon , dan legi. Dalam hitungan seperti berikut:
Untuk menentukan weton seseorang dalam budaya Jawa adalah dengan menambahkan hari dan juga pasarannya, berikut penjelasan lengkapnya :
Seseorang perempuan lahir pada Senin pon maka perhitungannya yaitu Senin = 4 dan pon = 7 , seseorang perempuan yang lahir pada Senin pon berarti wetonnya adalah 11
Untuk menghitung kategori perjodohan antara dua pasangan ini yaitu dengan cara menambahkan nilai weton masing-masing artinya jika weton seorang laki-laki adalah 12 dan weton perempuan adalah 11 maka 12 + 11 = 23. Angka 23 dalam kategori budaya Jawa termasuk kedalam kategori Sujanan yang dimana perjodohannya kurang cocok dan harmonis karena sering terjadi perselingkuhan.
Sudah paham dengan penjelasan di atas? Tentu sudah karena sebenarnya perhitungan untuk menentukan kategori jodoh dalam budaya Jawa sangat sederhana hanya memang istilah dan juga nilai dari yang terdapat dalam suatu istilah didalamnya yang membuat sedikit membingungkan namun dengan penjelasan diatas pasti sudah dapat dimengerti.
Budaya perhitungan jodoh ini sudah ada sejak jaman dahulu kala dan sampai sekarang masih dipercayai oleh beberapa orang walaupun juga kebanyakan dari orang jawa sendiri sudah banyak yang melupakannya. Ini hanyalah sebuah kepercayaan atau adat masyarakat yang bisa dipercaya maupun tidak namun alangkah baiknya jika urusan jodoh serahkan saja pada yang kuasa yaitu Tuhan yang Maha Esa.
- Pegat
Pegat jika diartikan di dalam bahasa Indonesia berarti pisah atau bercerai. Jika seseorang masuk dalam kategori hitungan pegat maka diramalkan perjodohannya akan menemui banyak hambatan atau masalah. Masalah yang bisa terjadi antara lain seperti masalah ekonomi, masalah perselingkuhan, dan masalah-masalah lain yang dapat menyebabkan suatu keretakan atau perceraian.
- Ratu
Jika seseorang berada dalam kategori ratu maka diramalkan sangat berjodoh dan dihormati oleh orang lain. Bisa dikatakan orang lain akan iri melihat pasangan di dalam kategori ratu.
- Jodoh
Pasangan yang berada dalam kategori ini dikatakan sangat cocok, menerima kekurangan dan juga kelebihan masing-masing. Kehidupan rumahtangga pasangan dalam kategori ini akan awet hingga tua.
- Topo
Di dalam bahasa Indonesia topo berarti bertapa yang artinya seseorang yang berada di kategori ini perjodohannya akan menemui kesusahan di awal namun bahagia pada akhirnya. Pada awalnya pasangan dalam kategori ini akan menemui banyak hambatan dan masalah seperti masalah ekonomi dan lain-lain namun pada akhirnya setelah melewati masa itu mereka akan bahagia dan perjodohannya semakin kuat. Istilah ini juga diambil dari filosofi orang yang sedang bertapa dengan artian orang yang sedang bertapa akan menemui banyak sekali masalah namun ketika sudah melewati masa itu akan mendapatkan kebahagiaan.
- Tinari
Seseorang yang masuk dalam kategori ini maka perjodohannya akan lancar dalam hal rezeki. Pasangan dalam kategori ini tidak pernah merasa kesusahan dan selaku berbahagia.
- Padu
Di dalam bahasa Indonesia padu diartikan sebagai cekcok atau sering bertengkar adu mulut. Seseorang yang masuk dalam kategori ini diramalkan perjodohannya akan sering mengalami pertengkaran yang disebabkan oleh banyak hal namun pertengkarannya tidak sampai kepada sebuah perceraian.
- Sujanan
Sujanan bisa diartikan sebagai perselingkuhan yang artinya seseorang yang berada dalam kategori ini diramalkan akan saling bertengkar satu sama lain dengan masalah utama yaitu tentang perselingkuhan entah salah satunya atau bisa dua-duanya.
- Pesthi
Seseorang yang berada dalam kategori nomor 8 ini atau pesthi diramalkan kehidupan perjodohan atau rumah tangganya akan awet hingga tua walaupun terjadi banyak masalah tetap tidak akan pisah atau bercerai dan justru akan bertambah harmonis.
Itulah hitungan di dalam budaya Jawa yang terdiri dari 8 kategori dan berikut adalah penjelasan mengenai perhitungan Jawa tentang hari dan juga pasaran.
Perhitungannya sebagai berikut :
- Pegat
- Ratu
- Jodoh
- Topo
- Tinari
- Padu
- Sujanan
- Pesthi
- Pegat
- Ratu
- Jodoh
- Topo
- Tinari
- Padu
- Sujanan
- Pesthi
- Pegat
- Ratu
- Jodoh
- Topo
- Tinari
- Padu
- Sujanan
- Pesthi
- ( Begitu seterusnya )
Perhitungan Hari dan Pasaran
Didalam budaya Jawa setiap hari memiliki hitungan tersendiri dan setiap hari memiliki satu pasaran. Berikut penjelasan mengenai hari dan pasaran.
- Ahad atau Minggu = 8
- Senin = 4
- Selasa = 3
- Rabu = 7
- Kamis = 8
- Jumat = 6
- Sabtu = 9
Selain adanya hari-hari dalam budaya juga mengenal istilah pasaran. Terdapat 6 pasaran di dalam budaya Jawa antara lain yaitu : pahing, pon, wage, kliwon , dan legi. Dalam hitungan seperti berikut:
- Pahing = 9
- Pon = 7
- Wage = 4
- Kliwon = 8
- Legi = 5
Untuk menentukan weton seseorang dalam budaya Jawa adalah dengan menambahkan hari dan juga pasarannya, berikut penjelasan lengkapnya :
- Misalkan seseorang laki-laki lahir pada Rabu legi maka perhitungannya yaitu Rabu = 7 dan legi = 5, seseorang yang lahir pada Rabu legi berarti wetonnya adalah 12 ( jumlah 7 + 5 )
Seseorang perempuan lahir pada Senin pon maka perhitungannya yaitu Senin = 4 dan pon = 7 , seseorang perempuan yang lahir pada Senin pon berarti wetonnya adalah 11
Untuk menghitung kategori perjodohan antara dua pasangan ini yaitu dengan cara menambahkan nilai weton masing-masing artinya jika weton seorang laki-laki adalah 12 dan weton perempuan adalah 11 maka 12 + 11 = 23. Angka 23 dalam kategori budaya Jawa termasuk kedalam kategori Sujanan yang dimana perjodohannya kurang cocok dan harmonis karena sering terjadi perselingkuhan.
Sudah paham dengan penjelasan di atas? Tentu sudah karena sebenarnya perhitungan untuk menentukan kategori jodoh dalam budaya Jawa sangat sederhana hanya memang istilah dan juga nilai dari yang terdapat dalam suatu istilah didalamnya yang membuat sedikit membingungkan namun dengan penjelasan diatas pasti sudah dapat dimengerti.
Budaya perhitungan jodoh ini sudah ada sejak jaman dahulu kala dan sampai sekarang masih dipercayai oleh beberapa orang walaupun juga kebanyakan dari orang jawa sendiri sudah banyak yang melupakannya. Ini hanyalah sebuah kepercayaan atau adat masyarakat yang bisa dipercaya maupun tidak namun alangkah baiknya jika urusan jodoh serahkan saja pada yang kuasa yaitu Tuhan yang Maha Esa.